pemimpi yang terbangun dari tidurnya yang bermimpi buruk.

behind the passing cloud, the sun still shine -Felicia Lim

sama seperti dulu, perjalanan ini menemui awan hitam.
dulu yang dulu masih bisa tersenyum di bawah awan, sebab dia suka pada hujan yang dibawa serta awan itu.
sekarang yang kini lebih pekat dan padat. tak memberikan celah sedikit pun pada matahari untuk mengintip bahkan sekedar melirik.
egois pula awan itu, bersikeras berada di situ padahal sekumpulan sepoian angin telah menelitiknya untuk pergi.
sampai ketika sang pawang hujan datang.
waw, ia bisa tarik awan itu pergi dengan cara yang tak masuk akal, tak kenal logika. bukan seperti angin yang jelas-jelas meniupnya pergi tetapi dengan trik yang hanya dia dan jalan ini yang tahu.
dan awan pun, perlahan pergi.

sekarang hanya ada aku, bebatuan, dan langit.
dalam aku ada mimpi, di bebatuan aku berlari, berusaha menggapai langit yang tingginya tak terbatasi.
seperti itulah sebuah perjalanan panjang.
mungkin terdengar mustahil, tapi itu bukanlah hal yang muskil.
di samping mimpi ada keyakinan. di sebelah keyakinan ada doa. dan yang menaungi semuanya, bernama semangat.
semula awan hitam membuat semua itu hanya gelap.
hitam tak berbekas.
tapi kini sang matahari telah menyinari lagi. tak hanya mengintip dari celah awan tipis, tapi juga menerik seiringi dengan berjalannya waktu.

hari makin siang, waktu makin genting.
dan sebelum aku terbakar panas ini, biarkan kakiku melangkah lagi. menelusuri jalan berbatu yang terbentang di depanku.
mungkin sebentar lagi ujung jalan ini akan terlihat.
oh.
jalan ini tidak berujung!
ia hanya punya belokan dan tikungan. cukup diperlukan kehati-hatian saat melewatinya. selepas itu? nikmati saja jalan lempeng ke depannya.
perjalanan ini tak selamanya semulus itu kan?

Comments

Popular posts from this blog

terima kasih dan maaf