pasca sidang kartul

Hari menegangkan tanggal 28 januari 2010 telah lewat, itu berarti beban untuk karya tulis bagi kami siswa tingkat akhir ini. Namun gak begitu adanya buat gue. Walau gue bisa dengan lancarnya menjawab (baca : sotoy) setiap pertanyaan yang diberikan oleh guru pembimbing gue dengan baik, gue tetep punya beban revisi! yang banyak! Bayangkan saudara, saat di ruang sidang, bu merak sampe memberikan bolpen supaya gue bisa mencatat apa saja yang dia inginkan ada di kartul gue, ditambah lagi dengan berbaik hatinya beliau meminjamkan 'Jurnal Perempuan'nya sebagai bahan referensi tambahan untuk kartul gue. Ya, sungguh sangat berbeda jauh dengan dega yang bahkan revisian kartulnya HANYA membenarkan beberapa salah tanda baca dan salah ketik. Hiks, dunia nampak tidak adil!
Ironisnya lagi, gue cuma bisa bengong melihat catetan tambahan-tambahan gue itu sangat gue punya niat suci untuk merevisi kartul. Semuanya nampak penting, harus masuk dalam pembagian bab subbab yang banyak lagi tapi gak tau harus mulai dari mana! Gila! Ini mah yang udah gue buat jadi satu bab bisa cuma berharga sepersekian subbab! Tega nian.. Herannya kenapa gue gak remed aja sekalian? Lebih mending sidang ulang aja deh tinggal ngomong saat itu daripada beradapan sama ms word lagi dengan folder KARTUL.

Fine. Sekarang hitung ada berapa kata 'kartul' dalam postingan ini?

Comments

Popular posts from this blog

terima kasih dan maaf