lelah.

capek menahan kantuk selama hampir 8 jam pelajaran.
pikiran ini bagai bulu burung yang lepas
bebas
ikut seirama dengan aliran angin
sulit membuatnya terikat. diam di sini.
tiga menit yang lalu hinggap malu-malu pada pemandangan kemarin sore
sekarang terpaku pada kertas kuning dan pulpen garis
dan masih banyak kemungkinan pelabuhan memori dan imajinasi
yang nanti disinggahi empat puluh tujuh detik lagi.
ada sebuah bandara yang dipenuhi tangis tak rela pergi, sekaligus air mata penyambut bahagia
ada pojok stasiun penantian dimana berdiri roh-roh yang berharap
mimpinya akan segera menjadi nyata
ada terminal peristirahatan tempat dimana sekumpulan beban lelah datang dan
berkumpul untuk sejenak berhenti agar kuat melanjutkan perjalanan membawa beban-beban itu lagi.
. . .
dan baru saja ada bel lima belas detik yang menghentikan perjalanan si bulu burung berkelana mencari tempat persinggahan.

aku harus pergi
#jammat

Comments

Popular posts from this blog

terima kasih dan maaf